KELOMPOK HAM perempuan Mesir, mengklaim 200 perempuan pendukung presiden terguling Muhammad Mursi telah ditahan dalam dua bulan terakhir dan menuduh pasukan keamanan Mesir telah pelanggaran kemanusiaan terhadap para tahanan perempuan tersebut.
“Sekitar 200 perempuan telah ditahan sejak penerapan hukum anti protes,” kata kelompok “perempuan penentang kudeta” dalam sebuah laporan.
Kelompok itu mengatakan bahwa 35 mahasiswi dari Universitas Al-Azhar di antara perempuan yang ditahan di penjara-penjara Mesir.
Kelompok itu juga mengatakan bahwa enam mahasiswa Al-Azhar telah diganjar dengan hukuman satu tahun penjara pada bulan Januari dan enam perempuan pro-Mursi dijatuhi hukuman lima tahun penjara.
“Tahanan perempuan dipaksa menanggalkan pakaian mereka di dalam kantor polisi,” kelompok itu mengklaim. “Mereka juga dipukuli dan ditempatkan di sel penjara yang buruk.”
Tahanan perempuan pro Mursi juga diklaim dipaksa untuk menjalani tes kehamilan dan tes keperawanan dengan cara yang memalukan serta tidak manusiawi dan kemudian ditempatkan bersama dengan tahanan kriminal lainnya.