Air terjun Iguazu merupakan pemandangan alam yang mengagumkan, dan kecantikannya telah dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia. Tak hanya sekedar memiliki banyak sekali koleksi air terjun (total terdapat 275 air terjun yang terpisah dengan variasi ketinggian antara 60 meter hingga 82 meter), Iguazu Falls juga menyimpan keunikan dari segi budaya, karena air terjun ini berada di perbatasan antara Paraguay, Brazil, dan Argentina.
Lokasinya dapat dicapai dari tiga kota utama di kedua sisi air terjun yaitu, melalui Foz do Iguacu di Brazil dan Puerto Iguazu di provinsi Misiones Argentina, atau dari Ciudad del Este, Paraguay. Secara pengelolaan, air terjun ini berada di bawah perlindungan Iguazu National Park (Argentina) dan Iguacu National Park (Brazil).
Nama "Iguazu" sendiri berasal dari gabungan kata y dan uasu dalam bahasa Guarani-Tupi (bahasa adat yang digunakan oleh penduduk Argentina utara, sebagian besar Paraguay, dan Brasil bagian barat daya) yang berarti "air" dan "besar". Menurut cerita legenda, konon di suatu masa sang dewa perkasa berhasrat untuk menikahi seorang wanita cantik bernama Naipi, yang sebenarnya telah memiliki tambatan hati bernama Taroba. Merasa cintanya terancam, mereka berdua akhirnya memutuskan untuk melarikan diri dengan menggunakan sebuah kano. Mengetahui hal ini, sang dewa perkasa murka dan dalam kemarahannya ia membelah sungai dan menciptakan sebuah air terjun yang membawa kutukan bagi sepasang kekasih itu untuk jatuh dalam sebuah kekekalan. Sedangkan dari sisi catatan sejarah, air terjun ini ditemukan oleh Alvar Nunez Cabeza de Vaca, seorang penjelajah legendaris asal Spanyol pada tahun 1541.
Dalam hitungan rata-rata per detik, air terjun Iguazu ini mampu menumpahkan air hingga 1.500 meter kubik air per detik, dengan hampir setengah porsinya jatuh ke dalam jurang panjang berbentuk U yang sering disebut sebagai The Devil's Throat.
sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Iguazu_Falls
